Mencoba Nanjak Puncak Pakai Mobil Listrik Citroen E-C3 Varian Termahal

Mencoba Nanjak Puncak Pakai Mobil Listrik Citroen E-C3 Varian Termahal

PT Indomobil National Distributor, selaku APM dan Distributor Citroen di Indonesia, mengajak media untuk menjajal mobil listrik Citroen e-C3 varian termahal.

Meski singkat, rute yang dipilih pun menarik di mana kumparan yang turut ambil bagian mencoba mobil listrik tersebut dari Cawang menuju Puncak.

Sebelum berangkat, indikator baterai Citroen e-C3 menunjukkan sudah terisi penuh. Dengan kondisi 8 bar, mobil di atas kertas bisa menempuh jarak 222 kilometer. Artinya ada selisih 100 kilometer bila mengacu data spesifikasi pabrikan yang diklaim bisa mencapai 320 kilometer. Mobil ini mengemas baterai berkapasitas 29,2 kWh.

Jarak tempuh tersebut lebih rendah mengingat kondisi AC hidup. Bila kondisinya mati, jaraknya bisa setara dengan klaim dari pabrikan di 300an kilometer.

Duduk di bangku penumpang depan

Di rute pertama, dari Cawang menuju rest area di km 45 tol Jagorawi saya duduk di bangku penumpang bagian depan. Hal pertama yang saya rasakan adalah posisi duduk yang nyaman dengan kursi yang terbilang empuk. Ruang dibagian kaki pun lega, bahkan saya masih bisa meletakkan ransel di bagian kaki saya.

Pada konsol tengah terdapat head unit 10-inci yang telah dilengkapi dengan konektivitas ponsel pintar Apple Carplay dan Android Auto sebagai sarana hiburan.

Untuk suspensi masih terasa nyaman saat mobil digeber di tol. Kami menjajal top speed di mobil ini. Angka yang tercapai di angka 105 km/jam karena kondisi jalan yang juga ramai. Sementara dari hitungan pabrikan Kecepatan puncak yang bisa diraih adalah 107 km/jam.

Nanjak Puncak

Memasuki rest area KM 45 Tol Jagorawi giliran saya yang mengemudikan mobil ini. Tak jauh berbeda, kursi pengemudi juga terasa nyaman.

Dengan tinggi badan 173 cm kaki saya masih mendapat ruang yang lapang. Bagian head room-nya pun masih punya jarak yang terbilang cukup.

Lalu hal yang menarik buat saya adalah setirnya yang sangat ringan. Mobil ini sangat nyaman saat diajak bermanuver dan menyalip. Sayangnya, untuk mode berkendara, hanya ada dua yakni standar dan eco.

Di atas kertas, motor penggeraknya menjanjikan keluaran daya hingga 55 dk dengan torsi 143 Nm. Sementara kemampuan lari dari diam ke kecepatan 60 km/jam dalam hitungan 6,8 detik.

Ada fitur keamanan dari mobil CBU India ini, ternyata ada notifikasi pengingat kecepatan di mobil Citroen e-C3. Saat kecepatan menyentuh, 80 km/jam, 90 km/jam dan 100 km/jam mobil mengeluarkan bunyi beep.

Masuk di jalur Puncak, kami disambut dengan jalanan yang padat. Beruntung rombongan kami sempat dapat Contra flow.

Tapi, karena padatnya lalu lintas kami sempat terjebak dan tertahan. Nah, di momen ini skill berkendara saya diuji, berhubung mobil ini belum dilengkapi hill start assist kombinasi gas dan rem harus diperhatikan karena mobil ini hanya bertahan di tanjakan 2-3 detik.

Tak jarang di tanjakan curam mobil sempat mundur. Kalau dirasa sensasi berkendara mirip mengendarai mobil manual.

Kendala yang saya temui di mobil ini saat di tanjakan gasnya sering kosong. Ketika gas diinjak dan saya lepas sedikit, tenaganya hilang dan mobil agak menggerung.

Solusi yang saya lakukan adalah injak rem dan gas dan menjaga gas-nya jangan sampai terlepas agar tenaga tetap mengisi. Dengan cara itu kendala tersebut bisa teratasi.

Hal lain yang jadi perhatian saya adalah posisi pedal rem yang terlalu tinggi. Sehingga saat pindah dari pedal gas ke pedal rem kaki saya sering nyangkut.

Sampai di Plataran puncak baterai masih menyisakan setengah dengan indikator yakni 4 bar, setelah menempuh jarak 65 km dengan waktu kurang lebih 2 jam dengan kondisi jalan yang macet dan menanjak.

Jadi penumpang di baris kedua

Di arah balik saya mencoba duduk di bangku belakang. Yang saya rasakan posisi bangkunya agak rendah. Meski demikian leg room-nya sangat lapang dan masih bisa meluruskan kaki.

Pada bagian baris kedua, tersedia dua soket USB untuk mencharger handphone penumpang. Jadi tidak perlu khawatir saat perjalanan jauh.

Lanjut ke perjalanan, setelah menembus kemacetan parah dari Puncak ke arah tol. Kami akhirnya tiba di Cawang setelah menempuh perjalanan sekitar 3,5 jam.

Dengan total perjalanan 133 km baterai yang tersisa adalah 1 bar dengan indikator 24 persen.

Kesimpulannya

Mobil setrum ini sangat cocok dipakai di dalam kota. Dengan suspensi yang lembut, dan bantingan setir yang ringan sangat bisa diandalkan saat bermanuver.

Dengan kabin yang lega, mobil ini juga bisa jadi pilihan bagi keluarga muda yang ingin memiliki mobil listrik.

Untuk diajak ke daerah dataran tinggi mobil ini sebenarnya cocok. Asalkan bisa mengatasi saat kondisi macet, karena untuk stop and go di tanjakan yang curam beberapa kali sempat delay.

Selain itu mobil ini juga belum dilengkapi sistem Advanced Driver Assistant System (ADAS). Hanya ada dual SRS airbags.

Oh iya, soal pengisian daya, dalam mode normal pakai portable charger memakan waktu 10,5 jam. Adapun pakai DC charger CCS2, pengisian 10-80 persen dalam hitungan 57 menit.

  • https://www.msn.com/id-id/berita/other/mencoba-nanjak-puncak-pakai-mobil-listrik-citroen-e-c3-varian-termahal/ar-BB1pkCCy?ocid=00000000

Related

7 Kebiasaan Pagi yang Membantu Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?

7 Kebiasaan Pagi yang Membantu Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?

Berita
Alasan Food Vlogger Bobon Santoso Pamit dari Papua Setop Program Makanan Gratis,Akui Dapat Ancaman

Alasan Food Vlogger Bobon Santoso Pamit dari Papua Setop Program Makanan Gratis,Akui Dapat Ancaman

Berita
Ada 8 Cara Membangun Rumah Tangga Harmonis Meski Beda Usia Jauh

Ada 8 Cara Membangun Rumah Tangga Harmonis Meski Beda Usia Jauh

Berita
Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi Secara Alami,Tak Harus Minum Obat Kimia

Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi Secara Alami,Tak Harus Minum Obat Kimia

Berita
Sultan Sejak Lahir, Kondisi Kamar Anak Syahrini Jadi Sorotan, Mewah Abis sampai Dipenuhi Barang Branded

Sultan Sejak Lahir, Kondisi Kamar Anak Syahrini Jadi Sorotan, Mewah Abis sampai Dipenuhi Barang Branded

Berita
Vietnam Jadi Nggak Tenang Gara-gara Indonesia, Piala AFF 2024 Pakai VAR

Vietnam Jadi Nggak Tenang Gara-gara Indonesia, Piala AFF 2024 Pakai VAR

Berita
Anime Demon Slayer Diakhiri dengan Film Trilogi

Anime Demon Slayer Diakhiri dengan Film Trilogi

Berita
Penjualan Mobil Mewah Ikut Susah, Pasar Otomotif Lesu

Penjualan Mobil Mewah Ikut Susah, Pasar Otomotif Lesu

Berita